Analisa Usaha
4
komentar
Analisa Usaha Budidaya Jamur Tiram
A. Asumsi
- Budidaya dilakukan dikumbung sederhana, terbuat dari rangka bambu dan dinding bilik (gedek)
- Ukuran kumbung 6x6m, luas penanaman mampu menampung 2500 Baglog
- Masa pakai kumbung 7 tahun
- Masa pakai selang 8 tahun
- Masa pakai peralatan panen (pisau, gunting dan keranjang) selama 1,5 tahun
- Masa termometer dan higrometer selama 3 tahun
- Bibit jamur budidaya (Baglog) seharga Rp 3.000,- / Baglog
- Areal budidaya yang digunakan merupakan tanah milik sendiri, sehingga tidak perlu menyewa
- Hasil panen dijual dalam bentuk segar dengan harga Rp 10.000,- / Kg
- Produktifitas 0,75kg / Baglog selama masa periode penanaman (4 bulan) dengan tingkat kegagalan 10%
- Harga-harga berlaku di jepara dan disekitarnya tahun 2014
- Pembuatan kumbung
- Bambu Rp 1.500.000,-
- Bilik bambu Rp 350.000,-
- Paku Rp 300.000,-
- Tali rafia Rp 50.000,-
- Tenaga kerja Rp 500.000,-
2. Peralatan
- Selang dan sprayer Rp 150.000,-
- Termometer dan higrometer Rp 200.000,-
- Peralatan panen Rp 100.000,-
Total Investasi Rp 3.150.000,-
C. Biaya operasional per satu periode penanaman
- Penyusutan kumbung Rp 2.700.000,- : 21 = Rp 128.572,-
- Penyusutan selang dan sprayer Rp 150.000,- : 32 = Rp 4.688,-
- Penyusutan termometer dan higrometer Rp 200.000,- : 9 = Rp 22.222,-
- Penyusutan peralatan panen Rp 100.000,- : 3 = Rp 33.333,-
- Baglog jamur tiram 2500 x Rp 3.000,- = Rp 7.500.000,-
- Tenaga kerja pemeliharan dan panen Rp 250.000 x 4 x 1 = Rp 1.000.000,-
- Desinfektan dan kapur 20kg Rp 50.000,-
Dalam satu siklus penanaman jamur tiram memerlukan waktu 4 bulan. jadi, total pengeluaran selama satu periode penanaman adalah Rp 8.738.815,-
D. Penjualan Per Satu Periode Penanaman
- Produksi per setiap satu periode adalah 2500 Baglog x 90 % x 0,75kg = 1. 687,5kg
- Harga penjuala jamur tiram saat ini kepada tengkulak Rp 10.000/kg sehingga per setiap periode petani merima pemasukan Rp 16.875.000,-
- Apalagi kalau dijual kepada pengecer atau konsumen dengan harga Rp 12.000 - Rp 15.000/kg maka pemasukan petani jamur berkisar antara Rp 20.250.000 - Rp 25.312.500,-
Keuntungan = Hasil penjualan - Total biaya
= Rp 16.875.000 - Rp 8.738.815
= Rp 8.136.185,-
F. Break Event Point (BEP)
BEP volume produksi = Total biaya : Harga Jual
= Rp 8.738.815 : Rp 10.000
= 873,88kg
Titik balik modal budidaya jamur tiram menggunakan kumbung berukuran 6mx6m selama satu periode penanaman akan tercapai jika produksi mencapai 873,88kg
BEP harga jual = Total biaya : Volume produksi
= Rp 8.738.815 : 1687,5kg
= Rp 5.178,55,-
Titik bali modal dalam budidaya jamur tiram menggunakan kumbung 6mx6m selama satu periode penanaman akan tercapai jika produksi jamur dijual dengan harga Rp 5.178,55,-
G. (B/C) Ratio
(B/C) Ratio = Hasil penjualan : Total biaya
= Rp 16.875.000 : Rp 8.738.815
= 1,93
(B/C) Ratio tersebut menunjukan bahwa budidaya jamur tiram dengan menggunakan kumbung berukuran 6mx6m selama 7 tahun layak dilakukan
H. Return Of Investment (ROI)
ROI = Keuntungan : Total biaya x 100%
= Rp 8.136.185,- : Rp 8.738.815 x 100%
= 93,10%
ROI sebesar 93,10% berarti setiap pengeluaran Rp 1,- akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,93,-
4 komentar:
bagus artikelnya.......
Apakah bisa dikasi penjelasan urutan pekerjaan dari awal sampai panen
bisa.... lebih bagusnya anda berkunjung secara langsung ke tempat kami, karena dari penjelasan pekerjaan dari awal sampai panen itu kalau kita tuliskan kita perlu waktu lama dan susah di pahami dari pemula, jadi saran kami dengan teknik langsung lebih mudah dan paham.
untuk peluang kemitraan kira kira gimana ya mas? saya kesulitan pangsa pasar area jepara.
mohon pencerahan.
contact: 081391114959
Posting Komentar